Tidak Beriman Bersama Musuhku?

Allahumma sholli 'alla sayyidina muhammadin wa'alla 'alliii sayyidinaa muhammadin wa 'aalihi wa asHaabihi ajma'iin.

Manusia ialah insan yang akan binasa, disesuaikan dengan fitrahnya semenjak azali sesuai dengan kadar dan kodrat yang tertulis dalam kitab lauful mahfudz. Bukan sekedar tercatatnya mengenai rezeki dan jodoh saja, melainkan keadaan dari awal semenjak lahir hingga berakhirnya kehidupan seorang manusia tersebut telah tercakup dalam kitab lauful mahfudz.

Mengingat akan keadaan manusia yang lemah, dan tidak berdaya, ada beberapa hal yang dapat diingat akan kekhususan bagi manusia. Tatkala ketika itu, telah diperintahkan oleh Allah SWT ketika Adam a.s. yang ditampakkan di hadapan para malaikat-malakaitNya. Seraya itu seluruh malaikat diperintahkan untuk memberikan rasa hormat dengan cara sujud, kecuali satu makhluk yaitu, iblis.

Iblis beserta turunannya, syetan, dan golongan keji lainnya telah berikrar akan menyesatkan para manusia yang bernafas di atas dunia ini. Tanpa mengenal tua, muda, jenis, tempat asal, dan semua kategori pembeda lainnya, mereka akan datang ke hadapan manusia dengan bisikan-bisikan rayuan menuju kepada kemaksiatan, baik itu secara langsung (besar), ataupun tak langsung (kecil).

Telah diterangkan oleh Allah SWT dalam firmanNya;



Ya banii aadama la yaftinannkummus SyaitHaanu kamAaa akhraja abawaikumm minnal jannati
yanzi'u -'anHumaa Libaa saHumaa Liyuri YaHumaa sau -aatiHimAaa, InnaHu Yaraakum Huwa
Wa QabiiLuHuu min haitsu Laa taraunaHum, Innaa ja'alnassYayaaThiiina AwliyaaA-a
Lilladzina Laa yu'-minuun.

Tafsir:

Wahai Anak Cucu Adam, Janganlah kamu tertipu oleh Syetan sebagaimana ia telah mengeluarkan Ibu Bapakmu dari Syurga dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya.

Sesungguhnya ia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tak dapat melihat mereka. 

Sesungguhnya kami telah menjadikan Syetan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS: Al-'Araf: 27)


Maka setelah mendengarnya uraian surrah Al-'Araf tadi, apakah kita masih mau mengulang terjadinya kejadian yang lama? Berbuat dosa sebagaimana dahulu telah terjadi? Sekali-kali jangan! Karna sesungguhnya kerugian itu terletak tatkala kita mengulang kesalahan yang telah terjadi, atau bahkan memperburuk keadaannya.

Allah SWT menjelaskan tentang Syetan sebagai musuh yang nyata bagi manusia, namun kewujudan bentuknya sukar untuk dilihat oleh mata. Akan tetapi aplikasinya banyak telah menyebar dimana-mana. Dan yang begitu ialah karena strategy Syetan yang telah merebak di seluruh penjuru negeri, seluruh tempat, seluruh pelosok, semua!

Keadaan mengharuskan kita, untuk saling mengingatkan, untuk saling membantu, untuk menjauh daripada bisikan rayuan Syetan. Sungguh mudah bagi Syetan untuk mengubah pendirian seseorang yang dalam diri seseorang tersebut hanya terdapat sedikit keimanan akan Allah SWT.

Semoga Allah SWT memberikan perlindungan pada kita. Semoga Allah SWT memberikan petunjuk pada kita, dan kita pun ta'at patuh padaNya untuk menjauh dari seburuk-buruk keadaan di dunia maupun di akhirat nanti. Sungguh beruntung orang yang dekat kepada Allah SWT dan mendapat keberkahan dunia kemudian kelak ia pun mendapat keberkahan di akhirat.

Comments

Popular posts from this blog

Dalam Keadaan Apapun Mintalah PadaNya

Arah Tindakan

Bermula dari kebiasaan