Lihat Shalat Kita

Allahumma sholli 'alaa sayyidina muhammadin wa'alaa aalihi wa-asHaabihi ajma-'in.

Rasulullah SAW telah diutus ke atas muka bumi dengan membawa wahyu dari Allah SWT melalui Jibril a.s. . Dan salah satunya ialah perintah untuk melaksanakan shalat bagi orang-orang yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir. Shalat diwajibkan kepada setiap insan yang berakal sehat, baligh, mengikut beberapa syarat-syarat lainnya. Shalat ialah suatu amalan yang menghubungkan seorang insan langsung kepada Ilahi, Sang Khalik Pencipta Seluruh Alam.
Ada suatu keharusan bagi seorang yang ingin melaksanakan shalat, untuk menyucikan dirinya terlebih dahulu. Suci disini berarti bersih dari berbagai kotoran. Baik itu yang kandungannya berat ataupun ringan. Kita sering mengenalnya dengan istilah bersih dari najis besar dan najis kecil.
Tersusun dengan elok. Ketika seorang itu dalam keadaan bersih, lalu ia diharuskan untuk membasuh beberapa bagian dari tubuhnya dengan air. Pembasuhan ini dinamakan wudhu. Dengan melakukan wudhu, maka diri ini akan menjadi dalam keadaan bersih dan segar. Dalam wudhu, seorang insan itu bukan bermain-main dengan air, akan tetapi pembersihan diri.
Langkah-langkahnya pun tersusun begitu elok. Maka amat merugi bagi orang-orang yang fasiq, dengan melaksanakan shalat akan tetapi tidak berwudhu.
Semenjak kecil, amat beruntung jika sebuah keluarga sudah mengadakan pendidikan shalat bagi putra-putrinya. Dengan demikian, maka akan terbiasalah untuk melaksanakan shalat dengan tertib dan ikhlas. Shalat bukan hanya sebuah ritual yang sekedar bergerak-gerak ditempat. Shalat tidaklah sama dengan senam, olahraga, dan pergerakan lainnya. Dalam shalat, sesuatu yang istimewa ialah adanya sebuah hubungan antara seseorang yang melakukan shalat dengan Sang Khalik Pencipta Seluruh Alam, Allah SWT.
Maka tidak usah heran ketika seseorang itu terlihat bersedih ketika ia melaksanakan shalatnya. Ia dapat mengadu kepada Allah SWT dengan kebenaran yang seyogya-nya. Dan tidak usah heran pula, ketika melihat orang yang dalam keadaan shalatnya begitu tentram dan nyaman. Karena mereka merasakan adanya hubungan dengan Allah SWT.

Allah SWT berfirman;


Itlu maaa u hiya ilaika minalkitaabi, wa aQimisHalaah. Inna
sHalaata tanHaa 'anilfahsYaaa -i walmunKar. Waladzikrullahi
akbar. WallaHu ya'-lamu maa tasHna'uun.

Tafsir:
Dan Bacalah apa yang telah diwahyukan padamu, yaitu Quran, dan dirikanlah Shalat.
Sesungguhnya Shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.
Dan sesungguhnya dengan mengingat Allah maka ialah lebih baik.
Dan Allah Maha Mengetahui atas apa yang kamu kerjakan.
(QS: Al AnKabuut: 45)

Begitu jelas Allah SWT menerangkan dalam surah tersebut. Dan kita pun telah mengetahui bahwa ada 5 waktu yang diwajibkan bagi kita untuk melaksanakan shalat padanya. Itulah yang sering diistilahkan dengan Telephone Penting 2-4-4-3-4. Yaitu, 2 raka'at untuk subuh, 4 raka'at untuk dzuhur, 4 raka'at untuk ashar, 3 raka'at untuk magrib, dan 4 raka'at untuk isya. Jumlah raka'at ini pun ialah keringan dari Allah SWT berbanding yang telah diperintahkan dahulu. Jika dengan jumlah raka'at yang sedikit ini kita masih saja terlupa atau sengaja untuk lalai. Maka mau jadi apa kita seterusnya? Perintah shalat bukan berarti Allah SWT yang memerlukan hamba-hambaNya. Akan tetapi, Allah SWT menerangkan dalam perintahNya, bahwa hamba-hambaNya lah yang patut sadar, untuk memohon dan meminta padaNya. Hamba-hambaNya lah yang memerlukan Allah SWT. MasyaAllah!
Kita mengakui akan adanya Allah SWT dan hari Akhir, namun sudahkah kita shalat?
Semoga kita senantiasa mengajak saudara-saudari kita, dan orang-orang terdekat untuk senantiasa mendekatkan diri dengan Shalat, agar senantiasa terjauh dari kemungkaran. Dan akan lebih baik lagi apabila Shalat yang Wajib itu diiringin dengan Shalat Sunnah. Itulah pelengkap akan kekurangan dalam kewajiban kita, baik itu disadari maupun tidak. InsyaAllah, atas rahmat dan hidayahNya lah maka seorang muslimin dan muslimah dapat berjama'ah untuk Shalat, sebagai pembuktian kesyukuran bahwa hambaNya lah yang memerlukan Allah SWT.

Comments

Popular posts from this blog

Dalam Keadaan Apapun Mintalah PadaNya

Arah Tindakan

Bermula dari kebiasaan