Jangan Ikut Mereka!

Allahumma shalli 'allaa sayyidina muhammadin wa'alaa aalii sayyidinaa wa maulanaa muhammad wa'alaa aaliihi wa-asHabihii ajma'in.

Hadirin yang dirahmati oleh Allah SWT. Jika telah datang pada kita bukti yang nyata, yang menerangkan tentang besarnya kekuatan kaum musyrikin berbanding kaum muslimin. Maka janganlah berputus asa, dan jangan kita menjadi pengikut fahaman mereka.
Tetapkan batasan-batasan yang sewajarnya dan jangan dilebihkan melebihi kadar yang sepatutnya. Bukankah demikian, tatkala dahulu Nabi Muhammad SAW yang sempat tinggal di Madinah selain bersama kaum muslimin beliau memiliki jiran-jiran nya yaitu kaum Yahudi? Sedemikian rupa keadaan berjiran ketika itu tidak menipiskan keyakinan kaum muslimin. Dan atas idzin Allah SWT, rahmat serta limpahan hidayahNya, maka ada beberapa golongan Yahudi yang menerima Islam dengan baik.
Fikirkan tentang keadaan sekitar kita saat ini. Berbagaimacam kebudayaan barat telah dibawa melalui media yang tidak terbatas kehadirannya. Berbagai informasi telah sampai, terdengar, bahkan terlihat dengan jelas oleh mata kepala kita, akan kegemerlapan budaya barat. Kini, semua itu telah nampak biasa di kalangan kita. Akan tetapi apakah semakin baik akhlak dan keyakinan kita? Ataukah kita semakin condong kepada kebudayaan barat tersebut?
Sebenarnya kita memerlukan keteguhan hati, kekuatan iman, dan limpahan rahmat serta hidayah dari Allah SWT. Tanpa itu semua, sungguh lemah keimanan seorang manusia tersebut yang dapat terikat dengan pola-pola barat dimana-mana.
Kebudayaan barat tidak kita katakan sebagai kemajuan semata-mata. Karena kemajuan berarti perubahan, dan sebuah perubahan berarti banyaknya perbedaan. Jikalau perbedaan ini banyak mendatangkan kebaikan, dalam segi keyakinan, dan dalam segi muamalah, maka bolehlah kita katakan sebagai kemajuan yang mendatangkan manfa'at. Akan tetapi, betulkah itu kita alami atau malah sebaliknya? Perhatikan baik-baik tatkala fahaman-fahaman kesenangan dunia telah merata dimana-mana, kemudian ramai orang yang terbawa di dalamnya, maka rabunlah pandangan ramai orang itu sekarang. Tidak mengetahui mana yang seharusnya diambil, dan mana yang seharusnya ditinggalkan.

Allah SWT telah berfirman;


Qul Yaa-ayyuHallkaafiruuun. Laa-a'' budumaa ta' buduuun. Wa laa
antum 'aabiduuuna maaa-a' bud. Wa laa ana-'aa bidummaa 'abadTumm.
Wa laa antum-'aabiduuna maa a-'abud. Lakum diinukum waliya
diiin.

Tafsir:
Katakan, wahai orang-orang kafir!
Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah!
Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah!
Dan aku tidak kan menjadi penyembah apa yang kamu sembah!
Dan kamu pun tidak kan menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah!
Untukmu agamamu dan untukku agamaku.
(QS: Al-Kafiroon: 1-6)

Lantas, ada beberapa dari golongan muslim yang takut dengan ketiadaan kemajuan ini. Dan malah tidak ingin lari daripadanya, sehingga dirinya merasa nyaman dalam buaian kemalasan untuk menyembah Allah SWT. Maka patutkah kita biarkan hal ini terjadi lagi dan lagi? Yang seperti ini dinamakan kerugian, jika memang kaum muslimin menjadi jauh dari apa yang telah Allah SWT perintahkan, untuk senantiasa bertaQwa padaNya dengan sebenar-benarnya taQwa. Salah satu janji Allah SWT bagi hamba-hambaNya yang benar-benar bertaQwa padaNya ialah kebun Syurga, yang didalamnya terdapat sungai yang mengalir dengan keindahan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Terdapat buah, madu, dan susu yang tak pernah terasa nikmat yang sama selama manusia hidup di dunia. Terdapat kaum yang beriman dengan kesungguhan Iman kepada Allah SWT dan semuanya dalam seumuran yang sama. Tiada pembatas usia dan tiada pula pembatas rahmat Allah SWT di dalamnya. Maka masihkah kita mengingkari akan ayat-ayat Allah SWT?

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan iman Islam yang sebenar-benarnya. Serta menyediakan waktu yang banyak untuk kita beramal dengan namaNya. Semoga Allah SWT melepaskan kita dari kelemahan iman, dari keburukan hati, dari kesombongan diri, dan dari kejelekan akhlak, baik yang disadari maupun yang tidak. Juga, semoga Allah SWT menetapkan kita dalam keta'atan dan kepatuhan atas perintah-perintahNya, dan menjauhkan kita dari apa yang terlarang. Semoga Allah SWT mengabulkan do'a kita dengan sebaik-baiknya keadaan.

Comments

Popular posts from this blog

Dalam Keadaan Apapun Mintalah PadaNya

Arah Tindakan

Bermula dari kebiasaan