Penyelewengan Sejak Jaman Dulu

  
الرحمان الرحيم بسم الله
الحمد للله و شكر الله على هذه نعمة و صلاة و سلام على رسول الله صل الله عليه وسلام و على اله و اصحابه اجمعين
  
Ana ingin berbagi sedikit di dalam tulisan ini. Karena beberapa waktu lalu ana mendapatkan pelajaran berharga dari beberapa pengalaman berharga yang ana rasa perlu untuk dibagikan disini.

Tidak sedikit orang mencari harta tetapi terjatuh lalu mengalami bangkrut lalu depresi dan tak mengulangi lagi usahanya. Tidak sedikit pula orang yang telah terbiasa melakukan kebaikan lalu setelah terbentur dengan kritikan perlahan-lahan mundur lalu terdiam. Sahabat apakah hal yang seperti ini sering terdengar / terlihat disekitar kita?

Kalau ia sahabat masih berada dalam masalah tadi, ana bilang beruntung sahabat masih bisa mengalaminya. Karena dari sana sahabat jelas-jelas dalam keadaan sehat dan waras.

Bukti yang menjelaskan bahwa sahabat menyadari bahwa sahabat berkekurangan, mengalami kemunduran, itu pun sudah jelas bahwa sahabat masih punya kesempatan untuk naik lagi, menjadi lebih baik. Kalau sahabat mau, insyallah sahabat bisa menjadi lebih baik lagi. Dan ana sebutkan disini, sahabat harus mau menjadi lebih baik lagi! Karena apa? Karena diluar sana masih ada tugas lain. Yang ana harap sahabat tidak lupa atau bahkan ana katakan jangan menjadi orang yang lalai.

Jangan sahabat katakan menyerah di detik ini, sehingga sahabat enggan untuk melangkah!
Jangan pula sahabat katakan tolol kepada diri sahabat di detik ini, kalau setelahnya sahabat tidak melakukan perbaikan!
Jangan pula sahabat menggantungkan (menghabisi) diri sahabat tanpa usaha yang halal karena kurangnya perhatian orang disekitar sahabat!

Dunia ini tercipta dengan iringan permasalahan yang memang harus dihadapi, bukan dihindari saja! Kita punya tugas untuk dapat keep-stand-still...! Tetap beridiri tegak! Kalau jatuh, ya berdiri lagi, cari kekuatan untuk itu! Sampai kapan? Sampai malaikat Izrail tiba sahabat.

Semut saja bahu-membahu untuk bisa membuat sarang idaman sang ratu. Tak peduli sejauh apa mereka melangkah. Dari tembok, kelantai, malahan masuk ke dapur manusia. Lihat itu? Kegigihan mereka?! Lha, kita? Masa mau milih mundur begitu saja karena permasalahan sehari-hari yang ada tanpa penyelesaian??!
Bangun sahabat! Masih ada agenda lain yang perlu kita perhatikan! Ana yakin akan ada solusinya kalau sahabat mau menjalaninya, hadapi, dan hayati. Insyallah sahabat akan menjumpai kenikmatan dalam perjalanan hidup sahabat meski langit tak seindah mahligai emas, meski kendaraan sahabat tak seindah BMW, dan meski sahabat belum juga lulus ujian saat ini.

Okay, get back to the main case yang ana ingin share kepada sahabat disini. Sampai hari ini kita sudah ketahui bahwa telah terjadi penyelewengan yang terjadi luar biasa hebatnya! Ya, kalau kita sadar, tentu kita tidak akan menyerah begitu saja dengan ujian yang Allah berikan. Dan bagi manusia yang bersyukur dan ta'at  kepadaNya tentu tau, kemana arahnya ia akan melangkah.

Berikut ini beberapa penyelewengan yang masih terjadi di kehidupan kita:

1) Menguras keuntungan dari sesama manusia.
Siapa yang sampai hari ini belum mengalami yang namanya penipuan? SMS misalnya, atau bahkan melalui telepon.

Seperti kasus yang terjadi dari pengalaman sahabat kita misalnya. Sebut saja abang Fulan. Sore itu ia ditelepon oleh seorang lelaki yang mengabarkan bahwa kakaknya sedang mengalami kecelakaan dan perlu dirawat segera di rumah sakit. Karena kabar ini tiba-tiba, abang Fulan ini shock luar biasa!

Penelepon ini menanyakan beberapa hal yang keumumannya dibenarkan sendiri oleh abang Fulan. Seperti nama asli kakaknya, lalu lokasi kerjanya, dan juga keadaan keluarganya. Kemudian disisipi dengan kenyataan yang sebenarnya kamuflase. Perlu ditransfer uang untuk UGD! Begitu katanya.

Ketika seseorang itu stress/shock, maka daya analisisnya berkurang. Sehingga reflek saja, setelah diberikan nomer rekening si penelepon, maka abang Fulan ini langsung saja ke bank dan mentransferkan sejumlah uang. Karena dalam pikirannya, saat itu, UGD, emergency, perlu segera, transfer 3 juta!

Kenyataan yang terjadi malah jauh dari hal itu! Kakak dari abang Fulan ini baik-baik saja dan sedang duduk manis di ruang seminar di luar kota. Sementara itu abang Fulan baru tau bahwa kakaknya sedang seminar 30 menit setelah penelepon tadi. Ngga ada check and recheck dulu sebelum transfer tadi malah menjadi kerugian!

Sungguh luar biasa dan kurang ajar! Penipuan yang dirancang sedemikian rupa demi menguras keuntungan dari sesama manusia sudah ada bahkan sampai detik ini! Nau'dzubillah mindzalik.

Review buat kita yang sampai saat ini masih memiliki akal sehat. Meskipun ana yakin kita semua ada saja yang berkekurangan dari segi finansial sehari-hari. Tetapi sejak kapan dalam agama kita agama Islam ada perintah untuk memeras harta sesama sodara / tetangga dengan cara penipuan seperti itu?

عَنِ الْمِقْدَامِ رَضِي اللَّهم عَنْه عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ((مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ وَإِنَّ نَبِيَّ اللَّهِ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ)) رواه البخاري
Dari al-Miqdam Radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah seorang (hamba) memakan makanan yang lebih baik dari hasil usaha tangannya (sendiri), dan sungguh Nabi Dawud ‘alaihissalam makan dari hasil usaha tangannya (sendiri)”
(HR. Bukhairi)

Astagfirullah. Lebih baik dapat harta sedikit halal daripada banyak tetapi haram semua sahabat! Dan lebih baik lagi kalau dapat harta (rezeki) banyak dan halal daripada banyak tetapi haram, betulkan sahabat?!

2) Mengagung-agungkan keyakinan dengan menodai perintahNya.
Sahabat mungkin pernah dengar dengan Lia Eden? Hmm... dari namanya saja sudah edan ya? Sebenarnya hal ini terjadi sejak tahun 1995. Menurut pengakuan yang diakui, bahwa wanita yang satu ini pernah menjumpai cahaya yang dikatakan olehnya sebagai malaikat Jibril. Dan dari sana ia mengalami perjalanan keimanan hingga mencetuskan kepada khalayak ramai bahwa ia adalah reinkarnasi dari Bunda Maria, dan putranya sendiri sebagai reinkarnasi Isa. Ana yakin sahabat pun pernah menjumpainya dalam berita, dalam majalah, bahkan di radio. Artinya berita ini sudah tersebar dimana-mana!

Bahkan pada tahun 1997, ketika MUI telah melarang kumpulan yang sesat ini untuk hadir di indonesia, e, kelompok Lia Eden malah mengeluarkan "Gabriel's Edict". Apa isinya? Kutukan terhadap MUI. Astagfirullah!

Bisa ya hal ini terjadi saat ini? Penyelewengan itu ada, maka karena kita ini manusia sehat dan berakal kita jadi harus waspada! Karena dulu pun pernah terjadi hal yang serupa ketika di zaman Rasulullah saw. Bahkan ketika Muhammad saw masih hidup, ada-ada saja orang yang mengaku-ngaku sebagai nabi. Dan ternyata nabi gadungan! Tengok saja Musailamah ibn Habib! Ia malah meproklamirkan wahyu yang mengingkari ajaran Islam.

Pernah Musailamah ibn Habib ini mengirimkan surat kepada Muhammad saw yang isinya jelas-jelas minta bagian dunia! Isinya meminta wilayah kenabian agar dibagi dua!Satu untuk nabi Quraisy dan satu untuk nabi Yamamah.  Lihat itu sahabat! Sudahlah mengaku nabi lalu meminta bagian dunia pula, jelas-jelas memang nyeleweng! Dalam kitab Tarikh Imam At-Tabari dibahas mengenai hal ini.
Dan ini jelas menodai perintah Allah. Nauzubillah! Bukankah Allah swt menjelaskan dalam firmanNya yang sampai hari ini kita sebagai orang sehat dan berakal mampu mengenalinya bahwa Muhammad saw penutup para nabi?



“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi, dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” (Q.S: Al-Ahzab 40)

Penyimpangan seperti ini lebih kontras lagi apabila dikaitkan kepada suatu jawatan, keturunan, atau bahkan keangkuhan. Tentu sahabat telah mahfum semua tentang kepemimpinan para sahabat seusai rasulullah saw wafat? Di zaman itu tidak terjadi begitu saja dengan perdamaian, akan tetapi ada saja puak-puak menjelek-jelekkan apa yang dibawa oleh nabi Muhammad saw, termasuk kebencian kepada para sahabat. Kira-kira dari mana munculnya kedengkian ini, kalau bukan dari kecemburuan yang berlebihan? Layaknya syeitan yang ketika Allah perintah untuk sujud, kemudian dengan bangganya syeitan menolak, memilih untuk ingkar, dan merasa diri lebih baik daripada apa yang Allah telah perintahkan! Astagfirullah.

Dan hal yang serupa terjadi ketika Abu Lu’lu-ah yang kita ketahui dari sejarahnya, silahkan simak kembali beberapa pembahasan mengenai hal ini dalam terikh islamiyyah. Penikaman sahabat umar r.a. Oleh siapa dan mengapa? Ya oleh Abu Lu-lu’ah yang dengan niat buruknya telah tertulis dimana-mana dan itu jelas sudah. Abu lu-luah ini mengangkat kedengkian terhadap kepemimpinannya Umar r.a. Sebabnya apa? Karena Abu lu-luah ini bukan dari kaum muslimin. Tetapi ia berasal dari majusi persia. Ada apa dengan kaum tersebut? Sahabat, bukankah jelas ketika diutusnya nabi dengan risalah islam ini pembangkangan terjadi di seluruh jazirah arab? Kecuali orang-orang yang allah beri hidayah kepada mereka, lalu memeluk islam. Sementara Yahudi yang ingkar, memanas-manasi puak yahudi lainnya agar memusuhi muhammad saw.

Kenapa mereka tak ingin ta’at kepada apa yang Allah utus melalui muhammad saw? Karena kedengkiannya, merasa bahwa kebanggaan itu hanya ada pada diri mereka bukan pada apa yang Allah perintahkan. Lihat kembali sejarah nabi Musa a.s yang diutus terhadap kaumnya. Kaumnya ingkar terhadap apa yang Musa a.s. bawa. Padahal kita ketahui kaumnya yang saat ini kita kenal sebagai Yahudi, itu dilebihkan tetapi karena kelebihan itu mereka ingkar, maka azab yang akan Allah berikan terhadap mereka, naudzubillah mindzalik.
Terdapat puak-puak yang menyelewengkan secara sengaja dari apa yang Allah perintahkan. Dari dulu sampai sekarang. Dan hari ini pula, masih ada. Salah satunya, yaitu golongan yang menganggap bahwa malaikat jibril itu telah salah memberikan risalah kenabian. Seharusnya bukan kepada muhammad saw. Tolong digaris bawahi hal ini ya. Ada golongan yang menganggap malaikat jibril itu salah dalam bertugas. Astagfirullah.

Hal ini serupa dengan kebencian kaum Yahudi terhadap jibril.
Perhatikan dalam quran;


   
Katakanlah : Barang siapa yang jadi musuh dari Jibril , maka sesungguhnya dia itu telah menurunkannya ke dalam hati engkau dengan izin Allah , menyetujui apa yang ada dihadapannya dan petunjuk dan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman
Katakanlah: Barangsiapa yang jadi musuh dari Allah dan Malaikat-malaikatNya, dan Rasul-rasulNya , dan Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh dari orang­ orang yang kafir.
(Q.S. Al-baqarah : 96-97)

Salah satu riwayat dari Abd.Ibnu abbas menceritakan asbabunnuzul dari ayat ini. Yaitu, tentang perjumpaan kaum Yahudi kepada Muhammad saw. Di dalamnya rasulullah saw ditanya beberapa perkara.

“Wahai abul qosim (muhammad). Kami akan bertanya akan 5 perkara. Kalau engkau mengabarkan kepada kami secara benar, maka kami akan mengikuti apa yang engkau bawa. “
Rasulullah saw. Mempersilahkan mereka bertanya.
“Kabarkan kepada kami mengenai kenabian” ucap mereka.
“Matanya tertidur tetapi hatinya tidak.” Begitu ucap rasulullah saw.
“Kabarkan kepada kami bagaimana bisa seorang ibu melahirkan anak lelaki atau perempuan?”
“Apabila bertemu dua mani Lalu mani lelaki mengalahkan mani wanita, maka lahirlah lelaki. Dan apabila mani wanita mengalahkan mani lelaki, maka lahirlah perempuan.” Jawab rasulullah saw.
“Lalu beritahukan pada kami tentang Israil yang telah mengharamkan sesuatu padanya!”
“Ia (nabi Ya’qub) merasa penyakit irqun-nasa’. Beliau mengeluh memakan daging unta, dan dia tidak mendapatkan daging yang sesuai karenanya. Kecuali satu hal, yakni susunya. Maka ia mengaramkan daging unta.”
“Kabarkan pula kepada kami tentang kilat / guruh.”
“Sesungguhnya Allah mengutus diantara malaikat untuk mengurus awan, dan dari tangan para malaikat ada sabetan yang digunakan sebagai cambuk api untuk mengarahkan ke tempat ia diperintahkan.”
“Apa itu?”
“Suaranya.” Jawab rasulullah saw.
“Engkau benar. Tetapi ada satu lagi yang ingin kami pastikan darimu. Kalau dengan pertanyaan ini engkau menjawab sesuai dengan apa yang kami inginkan, maka pastilah kami membaiatmu. nmendatanginya dengan membawa wahyu. Siapakah sahabat ini mu?”
“Jibril a.s” ucap rasulullah saw.
“Sesungguhnya kami memusuhi jibril. Karena ia membawa peperangan dan siksaan. Niscaya kalaulah engkau menjawab Mikail yang menurunkan rahmat, tumbuh-tumbuhan, dan hujan, tentu kami akan mena’atimu!” ucap mereka.

Nah, pada asbabun nuzul ayat tadi menjelaskan kepada kita bahwa kedengkian mereka (Yahudi) terhadap malaikat jibril a.s adalah jelas menyalahi apa yang Allah saw perintahkan. Memusuhi malaikat berarti jelas memusuhi apa yang Allah tentukan sebagai mana kita ketahui dalam rukun Iman. Apa pantas kita menyelisihi iman kepada malaikat dengan kebencian? Bukankah kebencian ini sepatutnya kita tujukan kepada musuh yang nyata, siapa? Siapa lagi kalau bukan Syeitan?
Bahkan dalam kitab ibn Jarir yang menjelaskan bahwa memang Kaum Yahudi yang ketika itu hanya mencari-cari alasan untuk tidak mengikuti muhammad saw, dengan begitu disampaikanlah tentang kebencian mereka terhadap Jibril a.s.

Perhatikan ini sahabat, karena hal ini terekam dalam sejarah. Dan yang ada dihadapan kita pun hari ini serupa. Ada apa? Yaitu golongan Syi’ah Imam Isna asyariah. Di dalamnya, terdapat hal yang serupa sebagaimana kebencian Yahudi terhadap Jibril a.s. Mereka pula meyakini, bahwa jibril a.s. telah salah dalam bertugas. Anggapan mereka yakni risalah kenabian kepada muhammad saw adalah salah, yang benar adalah kepada Ali ra.

Otak-atik dibalik ini semua adalah kebencian Syeitan kepada apa yang Allah perintahkan. Dan itu semakin jelas kalau kita mau menelaah lebih dalam mengenai asbab-asbab, sekaligus runtutan riwayat atau bahkan dalil yang benar mengenai hal ini. Kenapa ditujukan kepada Ali ra? Karena jelas tujuannya tidak lain dan tidak bukan untuk membuat kesimpang-syiuran, mengkaburkan pandangan orang-orang beriman, mengantarkan kepada kehancuran. Sehingga dari awal kebencian ini muncullah perang sesama saudara, sesama kawan, dan tidak menutup kemungkinan bunuh2an antara anak dan orang tua. Nauzdubillah.  

Hal yang lebih mengerikan adalah kebencian mereka (dari golongan ini) tidak sampai situ saja. Melainkan diteruskan kepada dusta dan kebecian kepada para sahabat rasulullah saw, anggapan ini layaknya kebencian orang awam yang terdapat kedengkian di dalam hati mereka, menuduh bahwa Aisyah r.aha telah berzina. Karena dulu Aisyah r.aha pernah tertinggal dalam rombongan yang pulang dari peperangan bersama Shafwan bin Mu’aththal. Dari sanalah tersebar isu dusta mengenai Aisyah r.aha. ia dicap sebagai pelaku zina, dan hal lain yang tidak pantas bagi kita selaku mu’min dan muslim untuk memberikan tuduhan seperti itu terhadap istri rasulullah saw. Astagfirullah wa na'udzubillah.

Kalau kita engeuh, dan seksama dengan penuturan kisah yang sebenarnya tentu kita tidak akan mengingkari apa yang Jibril as.telah bawa kepada muhammad saw. Dan kita pun tidak akan secara spontan menuduh sahabat nabi dengan yang tidak-tidak seenaknya.

Ajakan ana kali ini adalah mempertegas kepada diri kita masing-masing untuk tidak mengikuti golongan manapun dari yang telah jelas-jelas kejelekannya (kesesatannya) diatas. Mungkin ini baru sedikit yang ana ketahui tetapi cukuplah Addinul Islam, dalam kesempurnaannya pada Qur’an dan sunnatinnabi (sunnah) yang akan dan sedang kita ikuti, insyallah hingga akhir hayat.

Untuk itu ada beberapa langkah yang ana sendiri menyadari akan pentingnya hal ini untuk kita semua agar terhindar dari keburukan-keburukan makhluk-makhluk yang dzahir maupun yang batin. Apa saja langkah kita?

1) Sengaja untuk meniatkan terlibat dalam Tolabul Ilmi lillah.
Disini ana menegaskan karena memang tanpa ilmu kita selayaknya orang yang berjalan dikegelapan malam tanpa sinar, bahkan tanpa cahaya bulan / bintang! Gelap semua!
Tanpa ilmu ya begitu! Apalagi kalau kita ini sudah lama berkecimpung di dunia dan jauh dari ilmu agama. Jadinya bisa-bisa salah jalan. Nau'dzubillah mindzalik! Tentu sahabat ingat akan hal ini.

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu itu wajib kepada tiap muslim”
 (HR. Ibnu Majah)

Ngga akan ada ruginya sahabat ikut serta memperdalam agama kita ini, agama islam. Bukan agama eden, bukan agama kristen, bukan pula agama syi'ah! Astagfirullah.

2) Kuasai alat-alat penunjang masa kini.
Sahabat takkan mampu berkomunikasi dengan sahabat yang lain kalau sahabat tak bisa menggunakan sarana yang ada seperti telepon, hape, dan bahkan komputer. Kalaulah sahabat berperang masih menggunakan tombak sementara sahabat kenal betul musuh sahabat pake roket dan pesawat, mau bertarung pake apa ntar? Pikir dua kali! Alat-alat penunjang masa kini pun perlu sahabat kuasai meski tidak seluruhnya!
Jangan anggap remeh tentang kesehatan sahabat, stamina sahabat, dan juga peralatan yang sahabat perlu miliki! Kalau memang sahabat punya kesempatan, kenapa tidak dimaksimalkan untuk digunakan pada jalan-jalan yang Allah suka? Ta'at melalui dengan apa saja yang ada ditangan sahabat, termasuk alat yang ada sampai detik ini bisa sahabat pakai untuk membaca / tulis via internet.

Kalau memang kita dihadapkan dengan beberapa referensi tertulis yang mana alat penguasaan utamanya adalah bahasa, maka ana bisa katakan disini kita harus punya ikhtiar untuk memperlajari pula mengenai bahasa arab & inggris. Karena dengan keduanya banyak hal yang kita dapat telaah secara teliti.

3) Kuatkan kembali aqidah sesama muslim.
Ana faham sahabat tidak kenal semua orang yang beragama islam diantara lingkungan rt/rw sahabat. Tetapi ana yakin, keluarga sahabat pasti masih hidup dan ada! Lalu ingatkan pula kepada yang lain termasuk keluarga kita, mana mungkin Jibril as. bisa salah tugas? Apa patut pula kita yang jelas-jelas manusia biasa ingkar terhadap malaikat Jibril? Astagfirullah.

Apa patut pula kita menuduh sahabat itu ingkar / kuffar (kafir)? Astafirullah. Ajak kembali sahabat kita yang lain untuk sadar, dan kembali kepada sunnah nabi muhammad saw bukan kepada Syeitan. Karena Syeitan itu jelas-jelas senantiasa mencela kaum muslim, padahal kaum muslim perlu ta’at kepada Quran dan perintah Allah bukan kepada Syeitan.


“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”
(Q.S: At-Tahrim 6)

Kembalikan diri kita serta keluarga kita kepada satu tauhid, la ilaha illallah wa muhammad rasulullah.
Semoga Allah memberikan kepada kita, keluarga kita, sahabat kita akan hidayah untuk kembali kepadaNya dengan keta'atan dan serta keselamatan dunia dan akhirat. 

Terakhir kita tutup pembahasan kali ini dengan tasbih kiffarah.

سبحانك اللهم وبحمدك اشهدان لااله الا انت استغفرك واتوب اليك




Comments

Popular posts from this blog

Dalam Keadaan Apapun Mintalah PadaNya

Bermula dari kebiasaan

Perlunya akan sebuah hikmah