Hidup ini Nikmat
Allahumma sholli 'ala sayyidina muhammad wa'alaa alii sayyidina muhammadin wa'alaa aliihi wa-asHabihi ajma'in.
Segala puja dan puji hanya diberikan pada Allah SWT yang senantiasa menjaga dan melindungi hamba-hambaNya dari segala keburukan. Alhamdulillah, tanpa terasa hari semakin cepat berlalu dan kita masih dapat lagi bernafas dengan bebas, tiada bayaran. Alhamdulillah, kita masih lagi dapat bergerak, dapat lagi melihat, dan mendengar akan bukti-bukti adanya Sang Ilahi Yang Menguasai Seluruh Alam, Allah SWT ialah Sang Ilahi Yang Satu, laa ilaahaa illallahu.
Dimulai dari tadi pagi semenjak mata terbuka, kemudian dapat bangkit, lantas berjalan. Alhamdulilahiilladzii ahyaanaa ba'da maa amatanaa wa ilaihiinnusur. Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah membangkitkan kita dari kematian, dan kepadaNya lah kami akan kembali.
Terasa nyaman apabila kita mengingat-ingat akan pemberian Allah SWT yang mungkin selama ini tidak bisa terhitung banyak jumlahnya. Dari sini menunjukkan bahwa Allah SWT Maha Berkehendak dan Allah SWT Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Allah SWT memberikan kenikmatan pada siapa saja yang Ia kehendaki. Tidak terbatas, dan tidak terhitung dengan jari, hanya Allah SWT yang mengetahuinya.
Hidup inipun demikian. Alhamdulillah, Allah SWT memberikan kenikmatan yang tanpa dihitung-hitung harga ataupun syarat lainnya. Berbeda dengan manusia, yang mencari keuntungan dibalik pemberiannya. Namun bagi Allah SWT, tiada apapun yang Ia perlukan. Allah SWT Maha Berdiri Sendiri, tidak memerlukan apapun. Malahan, kita sebagai ciptaanNya lah yang memerlukan akan Allah SWT. Begitulah kebenarannya bahwa Sang Ilahi tidaklah sama dengan ciptaanNya. Dan Sang Ilahi bukanlah makhluk yang dapat dilihat, dirasa, ataupun diraba selayaknya makhluk ciptaanNya. Allah SWT tiada dapat terkiaskan oleh pikiran manusia. Akan tetapi, kelak pasti kita semua akan berjumpa denganNya.
Dengan nikmat yang begitu banyak terlimpah ini, alasan apalagi yang kita gunakan atas amal-amalan buruk kita? Bukankah sudah banyak nikmat Allah SWT yang kita terima? Lantas mengapakah kita masih saja jauh dariNya? Bukankah sudah jelas akan tuntunanNya dalam AlQuran dan diterangkan pula dalam Hadist?
Allah SWT Berfirman;
Segala puja dan puji hanya diberikan pada Allah SWT yang senantiasa menjaga dan melindungi hamba-hambaNya dari segala keburukan. Alhamdulillah, tanpa terasa hari semakin cepat berlalu dan kita masih dapat lagi bernafas dengan bebas, tiada bayaran. Alhamdulillah, kita masih lagi dapat bergerak, dapat lagi melihat, dan mendengar akan bukti-bukti adanya Sang Ilahi Yang Menguasai Seluruh Alam, Allah SWT ialah Sang Ilahi Yang Satu, laa ilaahaa illallahu.
Dimulai dari tadi pagi semenjak mata terbuka, kemudian dapat bangkit, lantas berjalan. Alhamdulilahiilladzii ahyaanaa ba'da maa amatanaa wa ilaihiinnusur. Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah membangkitkan kita dari kematian, dan kepadaNya lah kami akan kembali.
Terasa nyaman apabila kita mengingat-ingat akan pemberian Allah SWT yang mungkin selama ini tidak bisa terhitung banyak jumlahnya. Dari sini menunjukkan bahwa Allah SWT Maha Berkehendak dan Allah SWT Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Allah SWT memberikan kenikmatan pada siapa saja yang Ia kehendaki. Tidak terbatas, dan tidak terhitung dengan jari, hanya Allah SWT yang mengetahuinya.
Hidup inipun demikian. Alhamdulillah, Allah SWT memberikan kenikmatan yang tanpa dihitung-hitung harga ataupun syarat lainnya. Berbeda dengan manusia, yang mencari keuntungan dibalik pemberiannya. Namun bagi Allah SWT, tiada apapun yang Ia perlukan. Allah SWT Maha Berdiri Sendiri, tidak memerlukan apapun. Malahan, kita sebagai ciptaanNya lah yang memerlukan akan Allah SWT. Begitulah kebenarannya bahwa Sang Ilahi tidaklah sama dengan ciptaanNya. Dan Sang Ilahi bukanlah makhluk yang dapat dilihat, dirasa, ataupun diraba selayaknya makhluk ciptaanNya. Allah SWT tiada dapat terkiaskan oleh pikiran manusia. Akan tetapi, kelak pasti kita semua akan berjumpa denganNya.
Dengan nikmat yang begitu banyak terlimpah ini, alasan apalagi yang kita gunakan atas amal-amalan buruk kita? Bukankah sudah banyak nikmat Allah SWT yang kita terima? Lantas mengapakah kita masih saja jauh dariNya? Bukankah sudah jelas akan tuntunanNya dalam AlQuran dan diterangkan pula dalam Hadist?
Allah SWT Berfirman;
Inna a-'a Thainaakalkaustar. FasHalli lirabbika wanhar.
Inna sYaa ni aka Huwal ab-tar.
Tafsir:
Sesungguhnya telah kami berikan padamu nikmat yang banyak.
Maka shalatlah karna TuhanMu dan berkorbanlah.
Sesungguhnya orang-orang yang membencimu ialah yang terputus.
(QS. AlKautsar: 1-3)
Demikian ringkasnya Allah SWT telah memberikan suatu peringatan pada kita. Untuk taat padaNya. Dan memang benar, Allah SWT telah banyak memberikan nikmat pada kita. Tak terhitung dari kenikmatan ujung kaki hingga ujung rambut beserta setiap isinya. MasyaAllah! Masihkah kita berada dalam kelalaian dari ketaatan?
Dengan taat pada perintahNya, bukan berarti akan kehilangan akan semuanya. Ingatlah, bahwa Allah SWT mengabulkan do'a-do'a hambaNya yang ta'at akan perintahNya dengan ikhlas. Tiada suatu keadaanpun yang akan menimpa kita kecuali atas kehendakNya. Bahkan tatkala adanya sedikit kesusahan yang kita terima, sebenarnya itu merupakan ujian bagi hamba-hambaNya yang Ia ridhoi. Dan pintalah padaNya akan kekuatan untuk berjaya dalam meniti kehidupan ini.
Semoga Allah senantiasa meredakan kemarahan kita, dan mengawal keberadaan kita dalam keberuntungan, dalam ridhoNya, dalam keberkahanNya, dan dalam pemberian rizkiNya yang Halal. Mudah-mudahan kita selalu berusaha untuk menjauhkan diri dari keburukan, dan terlimpah akan nikmat kemudahan dan keselamatan pemberian Allah SWT. InsyaAllah.
Inna sYaa ni aka Huwal ab-tar.
Tafsir:
Sesungguhnya telah kami berikan padamu nikmat yang banyak.
Maka shalatlah karna TuhanMu dan berkorbanlah.
Sesungguhnya orang-orang yang membencimu ialah yang terputus.
(QS. AlKautsar: 1-3)
Demikian ringkasnya Allah SWT telah memberikan suatu peringatan pada kita. Untuk taat padaNya. Dan memang benar, Allah SWT telah banyak memberikan nikmat pada kita. Tak terhitung dari kenikmatan ujung kaki hingga ujung rambut beserta setiap isinya. MasyaAllah! Masihkah kita berada dalam kelalaian dari ketaatan?
Dengan taat pada perintahNya, bukan berarti akan kehilangan akan semuanya. Ingatlah, bahwa Allah SWT mengabulkan do'a-do'a hambaNya yang ta'at akan perintahNya dengan ikhlas. Tiada suatu keadaanpun yang akan menimpa kita kecuali atas kehendakNya. Bahkan tatkala adanya sedikit kesusahan yang kita terima, sebenarnya itu merupakan ujian bagi hamba-hambaNya yang Ia ridhoi. Dan pintalah padaNya akan kekuatan untuk berjaya dalam meniti kehidupan ini.
Semoga Allah senantiasa meredakan kemarahan kita, dan mengawal keberadaan kita dalam keberuntungan, dalam ridhoNya, dalam keberkahanNya, dan dalam pemberian rizkiNya yang Halal. Mudah-mudahan kita selalu berusaha untuk menjauhkan diri dari keburukan, dan terlimpah akan nikmat kemudahan dan keselamatan pemberian Allah SWT. InsyaAllah.
Comments
Post a Comment